Keramik memiliki persyaratan ukuran dan keakuratan permukaan, namun karena tingkat penyusutan sintering yang besar, keakuratan ukuran badan keramik setelah sintering tidak dapat dipastikan, sehingga perlu diproses ulang setelah sintering.Keramik zirkoniapemrosesan dilakukan dengan akumulasi deformasi mikroskopis atau penghilangan material pada titik pemrosesan.
Dengan jumlah pemrosesan (ukuran chip pemrosesan) dan ketidakseragaman bahan yang akan diproses, hubungan antara cacat internal bahan atau cacat akibat pemrosesan berbeda, dan prinsip pemrosesan juga berbeda.
Karakteristik darikeramik zirkoniapengolahan:
(1), keramik merupakan bahan yang keras dan rapuh: kekerasan yang tinggi dan kekuatan yang tinggi merupakan keunggulan bahan keramik, namun hal tersebut menjadi permasalahan besar dalam pengolahan bahan keramik selanjutnya.
(2) Bahan keramik memiliki konduktivitas listrik yang rendah dan stabilitas kimia yang tinggi. Oleh karena itu, karakteristik bahan keramik ini harus diperhatikan dalam pengolahan selanjutnya, umumnya tidak dapat menggunakan permesinan listrik atau finishing keramik etsa kimia, sesuai dengan energi pengolahan yang berbeda dapat diringkas sebagai berikut:
Pemesinan, pemrosesan kimia, pemrosesan fotokimia, pemrosesan elektrokimia, dan metode pemrosesan lainnya.
Metode pengolahan metode mekanis dibagi menjadi pengolahan abrasif dan pengolahan perkakas, dimana pengolahan abrasif dibagi menjadi penggilingan, finishing, penggilingan, pengolahan ultrasonik dan metode lainnya. Sesuai dengan persyaratan kinerja yang berbeda, metode pemrosesankeramik zirkoniaberbeda.
Waktu posting: 02-Sep-2023